Re:Introduction, Awal Mula Sebuah Tujuan

Hai, perkenalkan saya Deni.

Beberapa pilihan hidup yang saya ambil mungkin akan terasa ganjil atau tidak populer bagi sebagian orang. Salah satunya adalah keluar dari kerjaan yang sudah bagus dan stabil, kemudian malah berputar haluan melawan arus untuk melakukan apa yang saya ingin lakukan.

Saya ingin berbagi tentang alasan besar kenapa saya melakukan hal itu. Untuk kamu yang menyimak ini, kamu boleh tidak setuju dengan saya.

Berputar melawan arus memang bukan keputusan yang mudah, saat itu banyak yang menyayangkan, ada yang memaklumi karena saya masih muda, ada yang meragukan, ada juga yang mencibir. Tapi saat itu rasanya harus saya lakukan, untuk menjawab keresahan yang saya miliki. Ya, keresahan ini makin memuncak sejak saya menginjak umur 20 tahun.

Saya resah tentang bentuk ideal hidup yang akan saya hadapi ke depannya. Setiap hari saya coba amati dan dengarkan baik-baik cerita, nasihat, keluhan, dan diskusi dari orang-orang yang ada di sekitar saya (saudara, guru, dosen, rekan kerja, sampai teman seumuran) tentang bagaimana seharusnya hidup menjadi orang dewasa.

Apa iya begitu yang harus dilalui ketika hidup menjadi seorang yang sudah dewasa? Kok gitu sih? Hmm.. Tidak menyenangkan! Rasanya saat itu saya tidak ingin percaya sama sekali dengan cerita, nasihat, keluhan, dan semua diskusi yang saya dengar dan amati tadi.

  • Harus serius tidak boleh banyak bercanda
  • Serius dalam menjalani sesuatu karena itu mencerminkan diri yang bertanggung jawab
  • Sukses itu memiliki karir yang cemerlang, uang banyak, harta melimpah, punya rumah, mobil, bla.. bla.. bla..
  • Tentang nanti gimana?
  • Sekarang bukan waktunya main.
  • Nanti kalo sudah nikah keluarga yang utama, ga akan bisa main lagi seperti dulu. Waktumu akan sepenuhnya kamu curahkan untuk keluarga. Kapan me-time nya?
  • Nanti mendidik anak itu seperti ini yang benar, ini sudah terbukti hasilnya
  • Jangan kebanyakan main game, mau jadi apa kamu nanti?
  • dan masih banyak hal-hal yang tidak ingin saya percaya pada saat itu.

Saya merasa ada yang salah dengan hal itu. Mengapa seiring beranjak dewasa manusia malah belajar mempersulit dan memperumit hidupnya?

Mungkin itulah penyebabnya banyak orang dewasa stres. Mungkin itu juga yang menyebabkan banyak orang dewasa akhirnya merelakan mimpi-mimpi masa kecilnya karena merasa mimpinya berlawanan dengan nilai-nilai yang berlaku. Merasa bahwa sepertinya tidak mungkin hidup seperti yang sebelumnya ia mau.

Tapi jujur, jika harus menjalani hidup seperti yang kebanyakan orang sepakati sebagai “hidup yang normal”, rasanya saya tidak akan sanggup. Tidak ada ruang gerak bebas untuk menjadi diri saya sendiri, melakukan hal-hal yang saya inginkan, saya sukai.

Rasanya ada yang salah dengan nilai yang disepakati oleh kebanyakan orang. Dan hal inilah yang menjadi alasan besar saya putar haluan untuk membuktikan. Bukan untuk membuktikan pada orang, tapi membuktikan pada diri saya sendiri bahwa saya bisa hidup seperti yang saya mau, simple, bermakna, dan tetap menyenangkan.

Ini baru permulaan. 😉

Deni Heriyana

Mind Consultant & Therapist, Life Coach, Founder sekaligus penulis di 101mind.com, dan Part-Time Coder.

2 pemikiran pada “Re:Introduction, Awal Mula Sebuah Tujuan”

Tinggalkan komentar